Kalaksa BPBD Provinsi NTB Menghadiri Acara “Dialog Kentongan” dengan Tema Menggiatkan Literasi Ditengah Bencana (Rabu, 31 Agustus 2022)

Kalaksa BPBD Provinsi NTB Menghadiri Acara “Dialog Kentongan” dengan Tema Menggiatkan Literasi Ditengah Bencana (Rabu, 31 Agustus 2022)
Kalaksa BPBD Provinsi NTB Menghadiri Acara “Dialog Kentongan” dengan Tema Menggiatkan Literasi Ditengah Bencana (Rabu, 31 Agustus 2022)

Kalaksa BPBD Provinsi NTB Menghadiri Acara “Dialog Kentongan” dengan Tema Menggiatkan Literasi Ditengah Bencana

Pada hari Rabu (31/08/2022) Kalaksa BPBD Provinsi NTB hadir sebagai narasumber pada acara Dialog Kentongan yang dibawakan oleh Agus Santhosa dengan tema Menggiatkan Literasi Ditengah Bencana. Acara ini disiarkan langsung oleh RRI Mataram.

Pada kesempatan tersebut Kalaksa BPBD Prov NTB menyampaikan jika kita membahas terkait bencana itu tidak akan ada habisnya maka yang kita perlukan saat ini adalah mitigasi bencana dengan tujuan untuk pengurangan risiko bencana. Wilayah NTB sendiri terdapat 13 jenis bencana yang berpotensi terjadi baik itu bencana alam dan bencana non alam. Setelah mengetahui bencana yang berpotensi terjadi maka BPBD Provinsi NTB akan melakukan langkah serius dalam pelaksanaan mitigasi-mitigasi setiap bencana. contoh bencana yang sering terjadi di NTB adalah banjir, BPBD NTB selalu berkoordinasi dengan BMKG terhadap persoalan Prakiraan cuaca di NTB yang selanjutkan informasi tersebut akan disebarluaskan melalui media sosial sebagai bentuk peringatan dini kepada masyarakat yang daerahnya berpotensi terjadinya Banjir. Adapun mitigasi yang lakukan untuk bencana banjir tentunya jangan memberikan gangguan terhadap aliran sungai selain itu juga kami membuat Renkon atau rencana kontijensi di daerah yang rawan terjadi bencana.

Selain itu BPBD Provinsi NTB membangun Destana atau Desa Tangguh Bencana. Destana juga dilengkapi oleh relawan-relawan yaitu TSBD atau Tim Siaga Bencana Desa. Terkait persoalan penanganan bencana hal ini tidak dapat diselesaikan olek pemerintah provinsi saja akan tetapi ditangani secara pentahelix, yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media oleh karena itu mitigasi bencana harus dimulai dari tingkat terkecil dengan cara penguatan masyarakat, membentuk Destana, dan menciptakan relawan-relawan bencana untuk pengurangan risiko bencana.

#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#SalamTangguh
#SalamKemanusiaan
#BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya
#KurangiRisikonya
#NTBTangguh
#ntbgemilang

Pusdalops-PB BPBD NTB

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment