Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Penanggulangan Bencana Tahun 2021 untuk Indonesia Wilayah Tengah

Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Penanggulangan Bencana Tahun 2021 untuk Indonesia Wilayah Tengah
Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Penanggulangan Bencana Tahun 2021

Malioboro - Pagi ini (9/11/2021) bertempat di Ballroom Mataram Hotel Novotel Yogyakarta mulai dilaksanakan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Bidang Penanggulangan Bencana Tahun 2021 untuk Indonesia Wilayah Tengah.

Dalam sambutannya Sekretaris Utama BNPB (Lilik Kurniawan, ST. M.Si) menyampaikan bahwa Indonesia dan negara-negara dunia pada tahun 2015 telah menyepakati Sendai Framework for Disaster Risk Reduction yang menggantikan Hyogo Framework for Action. Hal ini membawa perubahan sudut pandang dalam mengelola kebencanaan dari Disaster Manajemen (orientasi pada penanganan darurat) menuju Disaster Risk Manajemen (orientasi mulai pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana)

UU No 24 tahun 2007 mengamanatkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat (dibawah kendali Presiden) dengan Pemerintah Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) yang tentunya membutuhkan kebijakan pengelolaan bencana secara baik yang kolaboratif. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergitas perencanaan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Kegiatan rapat koordinasi dihadiri oleh unsur BNPB, Bappeda dan BPBD Provinsi Wilayah Tengah yang terdiri dari Bali, NTB, NTT dan Kalimantan serta tambahan dari Provinsi Banten, DIY, Jateng dan Jatim.

Lilik (sapaan akrab - Lilik Kurniawan) menyampaikan bahwa dalam pengelolaan dampak bencana kedepan harus dilakukan perubahan dari konsep Penanganan Darurat menuju Sistem Klaster dengan konsep kolaboratif yang melibatkan Multi Pihak sehingga membutuhkan ketersediaan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana yang terintegrasi dengan RPJMD.

Mengingat kita berada pada daerah rawan bencana namun kita belum bisa secara maksimal untuk menjauhkan bencana dari masyarakat maupun menjauhkan masyarakat dari bencana. Oleh karena itu pilihan terbaik saat ini adalah mempersiapkan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan bencana.

Semoga perencanaan penanggulangan bencana di Provinsi NTB nantinya dapat terkolaborasikan dengan baik guna percepatan pencapaian Misi NTB Tangguh dan Mantap.

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment