Rabu, 28 Mei 2025 pukul 11.30 WITA, banjir rob melanda wilayah pesisir Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Bencana ini dipicu oleh naiknya permukaan air laut yang menggenangi daratan dan menyebabkan luapan air masuk ke lahan tambak milik warga.
Tiga desa terdampak adalah Desa Belo (Kecamatan Palibelo), Desa Talabiu (Kecamatan Woha), dan Desa Sanolo (Kecamatan Bolo). Total 31 hektare tambak ikan bandeng terendam air laut, dengan ribuan ikan siap panen hilang terbawa arus.
Di Desa Belo, air merendam 16 hektare tambak di So Doro Kola dan So Palidi. Selain kerugian tambak, banjir juga merendam ruas jalan nasional lintas Sumbawa–Bima sepanjang 10 meter.
Desa Talabiu mencatat 10 hektare tambak bandeng terendam di So Mangge Na'e.
Sementara itu, 5 hektare tambak di Desa Sanolo juga terdampak, tersebar di So Malu dan So Muku di sekitar Dusun Sanolo dan Dusun Muku. Kebutuhan mendesak yang dilaporkan adalah bantuan logistik darurat berupa karung (Geo Bag) untuk melindungi tanggul tambak dari kerusakan lebih lanjut.
Dalam upayanya BPBD Provinsi NTB melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima dan stakeholder terkait, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bima, langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment awal dan pemantauan situasi. Warga saat ini mulai melakukan perbaikan tambak secara mandiri.
Saat laporan ini disusun, air dilaporkan berangsur surut, namun kerusakan dan potensi kerugian ekonomi cukup besar. Langkah tanggap darurat dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi warga terdampak.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses kanal resmi BPBD NTB di:
• Facebook: Bpbd Ntb Prov
• Instagram: @bpbd.ntb
• Twitter: @bpbd_ntb
• Website: bpbd.ntbprov.go.id
#SiapUntukSelamat #KitaJagaAlamJagaKita #SalamTangguh
#SalamKemanusiaan #BudayaSadarBencana
#KenaliAncamannya #KurangiRisikonya
#NTBTangguh
Pusdalops-PB BPBD Provinsi NTB