Mataram, Kamis 14 Agustus 2025 - Kepala Pelaksana BPBD menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam kegiatan Lokakarya Penilaian Kebutuhan terhadap Mekanisme Peringatan Dini Kekeringan Untuk Meningkatkan Aksi Antisipasi di Nusa Tenggara Barat yang diselenggarakan oleh BNPB bekerjasama dengan World Food Programme (WFP) dan Resillience Development Initaitive (RDI). Kegiatan ini merupakan salah satu target untuk mengembangkan peringatan dini bencana kekeringan sebagai bagian dari Sistem Peringatan Dini Bencana (SPBDB)/Multi-Hazard Early Warning System (MHEWS). Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa OPD dan stakeholder terkait cakupan Wilayah Nusa Tenggara Barat.
Kemudian Kegiatan dilanjutkan pemaparan oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB Ir. H. Ahmadi, SP-1, dalam pemaparannya Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB memaparkan beberapa hal, yakni seperti; Sistem Peringatan Dini Kekeringan yang sudah dilaksanakan dalam Tingkat Provinsi NTB, Indikator dalam penetapan status Siaga/Darurat Kekeringan, kemudian Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB menerangkan Bagaimana mekanisme penyebaran informasi peringatan Dini kekeringan kepada masyrakat, dan menjelaskan strategi utama BPBD Provinsi dalam mengatasi bencana kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB juga memaparkan bahwasanya BPBD Provinsi NTB telah megeluarkan Peta Multi Rawan Bencana, termasuk Peta Rawan Kekeringan agar Masyarakat dapat beradaptasi dengan kondisi dan keterbatasan pra saran sumber daya air.\
Selain Pemaparan materi oleh beberapa narasumber, kegiatan kemudian dilanjutkan diskusi antara penyelenggara dan para peserta kegiatan, pada sesi diskusi ini membahas terkait bagaimana definisi kekeringan dari setiap OPD dan stakeholder terkait dalam tahapan Pra Bencana, Saat Bencana dan Pasca Bencana, selain itu juga diskusi dilanjutkan denga napa saja pemantik dalam masa transisi dari “Pra Bencana” ke “Saat Bencana” dan Pemantik dari “Saat Bencana” ke “Pasca Bencana”. Diskusi ini juga membahas bagaimana interverensi dari setiap OPD dan stakeholder terkait dalam menangani bencana kekeringan baik dalam tahapan Pra Bencana, Saat Bencana dan Pasca Bencanan.
Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini dapat mengidentifikasi kebutuhan, tantangan dan peluang dalam penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana (SPDB) kekeringan di Wilayah Nusa Tenggara Barat.